Selasa, 21 Februari 2012
Tidak Cukup Hanya dengan "CINTA"
Selasa, 10 Januari 2012
Fluffy..
Sebenarnya ingin sekali saya menulis sesuatu yg bersifat ilmiah dan ilmu pengetahuan, namun atas dasar kekhawatiran saya menyampaikan info yg kurang tepat jadi lebih baik sy menuangkan apa yang sy alami. ini kisah tentang "Human Animal Bond"
Fluffy adalah seekor anjing malthese yg datang ke klinik kami dengan keluhan mata yg juling dan kemerahan. Dari hasil pemeriksaan ternyata semua kelenjar pertahanan fluffy bengkak, dan akhirnya Fluffy didiagnosa susp.lhympoma/sarcoma. Fluffy pun dirawat di klinik. singkat cerita 3 hari dirawat Fluffy menunjukan gejala ngorok, sesak napas, murung dan sulit makan. pada saat itu owner yg mengerti perjalanan penyakit ini memutuskan untuk Fluffy dieuthanasia. saya pun menyarankan kpd owner untuk menunggu 1 hari lagi kalau memang tdk ada perubahan maka Fluffy lbh baik ditidurkan.
Malamnya saat saya sedang melakukan checking malam, saya hampiri kandang fluffy. dengan mata yg berbinar walau sedikit memelas, Fluffy memandang saya. ya anjing ini seakan memberi isyarat kpd sy kalau dia tidak ingin ditidurkan. Saya pun membuka kandangnya dan duduk bersimpuh di depannya. begitu kandang dibuka, Fluffy langsung keluar kandang dan duduk dipangkuan saya. Saat itu sy merasakan h.a.b yg sangat erat. Fluffy tidur dgn tenang dipangkuan saya, tak terasa sy meneteskan air mata. Saat itu sy katakan kepada Fluffy "Fluff, kalo Fluffy tdk mau utk ditidurkan besok pagi kamu makan yah yang banyak. seakan mendengar dan mengerti ucapan saya Fluffy menatap sy seakan ingin menunjukan kalau dia msh ingin hidup.
Rabu, 27 Oktober 2010
PYOMETRA
Pyometra adalah akumulasi eksudat purulent dalam uterus. Mekanisme terjadinya pyometra dapat terjadi akibat gangguan hormonal dan infeksi bakteri. Gangguan hormonal berupa exposure estrogen yang tinggi dan diikuti dengan tingginya progestreon yang berlangsung secara berulang-ulang tanpa adanya kebuntingan maka akan menyebabkan terjadinya Cystic Endometrial Hiperplasi. Pyometra akibat infeksi bakteri terjadi pada saat hewan mengalami menstruasi dimana pada saat ini cairan yang dikeluarkan merupakan media yang baik untuk perkembangbiakan bakteri sehingga saat servix terbuka bakteri akan masuk.
Kejadian pyometra sering terjadi pada hewan yang berumur diatas 6 tahun, pada hewan muda (1-3 thn) kejadian pyometra dapat terjadi akibat pemberian hormon estrogen (mis. suntik KB) dan kejadian pyometra dapat dilihat 4 – 10 minggu setelah menstruasi. Pyometra ada dua jenis yaitu tertutup dan terbuka. Pyometra tertutup dapat terlihat dengan adanya pembesaran abdominal, dehidrasi, azotemia, shock, hypotermia atau hypertemia, muntah, banyak minum (polidipsia) banyak pipis (poliuria); sedangkan temuan klinis pyometra terbuka adalah adanya discharge purulent (nanah) sampai hemopurulent (nanah bercampur darah) dari vagina, lemas, depresi, tidak mau makan, polyuria, muntah, dan kadang diikuti dengan diare.
Diagnosis penyakit pyometra ini didasarkan adanya kotoran yang keluar dari alat kelamin secara tidak teratur (pyometra terbuka). Pada anjing, perabaan dengan tangan pada kedua sisi bagian perut dapat membantu diagnosa. Perut anjing yang mengalami pyometra akan teraba besar dan kencang. Pyometra dari pengamatan luar dapat dikelirukan dengan kebuntingan karena keduanya menyebabkan pembesaran perut. Namun diagnosa dapat diperkuat dengan USG, Xray, pemeriksaan darah (hematologi dan kimia darah), yang memberikan gambaran leukositosis, kadang disertai dengan anemia, hypoalbuminemia darah berkurang.
Pengobatan terhadap pyometra pada anjing dapat dilakukan dengan beberapa pilihan, yaitu :
1. Pemberian antibiotik amcillin 100 mg/ml dosis 10 – 22 mg/kg BB yang bersifat broad spektrum untuk menghambat terjadinya infeksi sekunder atau dapat juga dengan antibiotik Bactrim ® 480 gram yang diberikan dengan dosis 15mg/kg bb dua kali sehari. Bactrim ® berisi preparat trimethoprim atau sulfamethoxazole yang berfungsi sebagai anti bakteri yang memiliki daya kerja pada organ genitalia. Selain itu Bactrim ® juga memiliki daya kerja pada organ saluran urinarius sehingga dapat mengobati infeksi saluran urinarius. selain itu diberikan Ringer Laktat untuk mencegah terjadinya shock dan dehidrasi. Baytril ® (enrofloxacin) juga merupakan salah satu drug of choice pada kasus ini.
2. Ovariohysterctomy (OH)
OH merupakan terapi yang sangat dianjurkan dan terbaik untuk mengatasi pyometra. Prinsip operasi OH yaitu membuang ovarium dan uterus. Dengan membuang rahim dan indung telur maka sumber masalah sudah kita buang. Selanjutnya penanganan post operasi yang menentukan tingkat keberhasilan. Masa kritis post operasi pyometra sekita 3 hari post op. Apabila dalam 3 hari perkembangan menunjukan kemajuan yang cukup baik maka tingkat kesembuhan juga tinggi. dan berlaku sebaliknya.
3. Untuk anjing yang mempunyai nilai ekonomis tinggi (breeding) terapi yang dapat dilakukan dengan pemberian Prostaglandin (PGF2α). Penyuntikan prostaglandin dapat meningkatkan kontraksi myometrium, relaksasi servix, sehingga dapat dilakukan flushing (Namun terapi ini tidak dianjurkan dan jarang dilakukan karena tingkat keberhasilannya yg cukup rendah)
Pencegahan terbaik agar anjing anda tidak terkena penyakit ini adalah melakukan sterilisasi (pengangkatan rahim) pada anjing/kucing betina yang tidak diinginkan keturunannya (bukan untuk breeding). selain itu menjaga kebersihan kandang terutama saat anjing sedang loops (mens) sangatlah penting agar tidak terjadi infeksi secara ascendens. Jangan melakukan suntik KB pada anjing atau kucing anda. Sterilisasi tetap cara terbaik untuk mencegah kebuntingan yg tidak diinginkan.
Vaksinasi pada anjing
setelah saya menyimak secara seksama (bahasa selalu bisa lebih memiliki "power" daripada tindakan) pertanyaan yg paling sering muncul adalah tentang vaksinasi. Okeh bagaimana kalau sekarang kita bicara tentang vaksinasi pada hewan kesayangan. Mungkin untuk saat ini saya akan mengulas tentang vaksinasi pada anjing.
- Vaksin adalah?? dan Vaksinasi adalah??
- Seberapa pentingnya-kah vaksinasi pada anjing??
- Kapankah saya harus melakukan vaksinasi terhadap anjing saya dan vaksin apa yg dapat saya berikan?
- Apa yg harus saya lakukan sebelum dan sesudah vaksinasi??
1. Apabila hewan baru dibeli atau berpindah kepemilikan, maka hewan setidaknya harus sdh berada selama seminggu di lingkungan pemilik barunya. Kenapa harus demikian?? pada saat hewan berpindah kepemilikan dan memasuki lingkungan baru maka hewan akan melakukan adaptasi dan umumnya akan meningkatkan tingkat stress pada hewan tersebut, dan ingat hewan yg dalam keadaan stress tidak akan membentuk antibodi secara sempurna sehingga umumnya titer antibodi yg dihasilkan hanya sedikit dan vaksinasi dinyatakan gagal.
2. Hewan harus aktif, lincah, nafsu makan bagus, kondisi pup yang bagus, dan tidak ada gejala2 penyakit tertentu. Kesemua hal tersebut yang membuat dokter di klinik kami terkesan "Cerewet" karena terlalu banyak pertanyaan, tapi harus diingat sekali lagi "HANYA HEWAN YANG SEHAT YANG BOLEH DIVAKSIN" :))
3. hewan harus memiliki suhu tubuh yg normal (38-39.3 oC) dan bebas dari cacing yang dibuktikan dari pengambilan sampel feces dan diperiksa dibawah mikroskop.
4. Setelah semuanya terpenuhi barulah vaksinasi dilakukan. proses pembentukan antibodi umumnya berlangsung selama 10-14 hari sehingga dalam kurun waktu tersebut anjing harus selalu dijaga agar tidak stress dan tidak boleh dimandikan. untuk anak anjing sebelum vaksinasi lengkap sebaiknya tidak dimandikan dulu.
5. jangan biarkan anjing berkontak dengan hewan baru yg tidak jelas status kesehatan dan vaksinasinya.
6. berikan anjing makanan yg bergizi dan bantu dengan pemberian vitamin atau suplement lainnya yg dapat membantu proses pembentukan antibodi.
Mungkin untuk post kali ini itu saja karena tidak terasa sekarang sudah pukul 00:55 dan saya harus kembali istirahat agar besok bisa kembali memberikan pelayanan kepada pasien2 saya di rawat inap. Semoga membantu.. kalau ada pertanyaan boleh langsung ditanyakan via comment. c ya....
Rabu, 29 April 2009
Coccidiosis pada ayam (oleh: ArRaniri Putra, SKH)
Daftar Pustaka
Levine ND. 1978. Textbook of Veterinary Parasitology. USA: Burgess Publishing Company.
Chronic Respiratory Disease (Oleh: ArRaniri Putra, S.KH)
Ikhterus Atau Jaundice
Daftar Pustaka
Danis D. 2004. Kamus Istilah Kedokteran. Jakarta: Gitamedia press.
Lindseth GN. 2006. Gangguan Hati, Kandung Empedu dan Pankreas. Dalam buku Patofisiologi: Konsep klinis proses-proses penyakit vol. 2, hlm. 472. Hartanto dkk, editor. Terjemahan dari Liver, Biliary And Pancreas Disorder. Dalam buku Pathophysiology: Clinical Concepts of Disease Processes. Price dan Wilson, editor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
Macfarlane PS, Reid R, Callander R. 2000. Pathology Illustrated. 5th Ed. London: Churchill Livingstone.
Mengenai Saya
- Dokter ArRan
- Depok, Jawa Barat, Indonesia
- Veterinarian in PDHB drh. Cucu, dkk